Minggu, 11 Maret 2012

Andre: Kami Siap Bantu Carikan Solusi Pedagang

Pedagang Pasar Curhat ke Hipmi
Tampung Curhat: Pengurus HIPMI Sumbar berdialog dengan pedagang Pasar Raya, di P
Padang, Padek—Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sumatera Barat ikut prihatin dengan kondisi Pasar Raya Padang yang semrawut, serta perseteruan antara pedagang dan Pemko Padang yang tak kunjung berakhir. Karena itu, kemarin (23/2), Ketua BPD HIPMI Sumbar Buchari Bachter dan Ketua Gerakan Ayo Jadi Pengusaha Sumbar Andre Rosaide dan anggota Hipmi Sumbar berdialog dengan pedagang pasar dan mengunjungi langsung Pasar Raya.

Dalam dialog yang dihadiri beberapa asosiasi pedagang di Pasar Raya tersebut, pedagang mencurahkan segala gundah mereka kepada Hipmi. Buchari menyatakan kepedulian Hipmi terhadap pedagang pasar. Pedagang adalah pengusaha yang perlu dilindungi dan dimajukan usaha mereka.

Melalui dialog tersebut, Hipmi mengetahui secara langsung keluhan pedagang dan persoalan di Pasar Raya. ”Kami ingin mengetahui, apa sebenarnya persoalan di pasar ini, yang seperti tanpa ada ujung pangkalnya,” kata Andre di hadapan sejumlah ketua pedagang dan anggota Hipmi Sumbar.
Hipmi berjanji mencarikan solusi dan siap mendampingi para pedagang. ”Kami ingin bersama dengan pedagang, bukan ingin memberikan janji-janji surga yang tidak akan tertepati. Pedagang pasar adalah urat nadi perekonomian sebuah kota atau daerah,” kata Andre, pengusaha muda kelahiran Padang itu.

Wakil Ketua Kesatuan Pedagang Pasar (KPP) Padang Asril Manan menyebutkan, sebagai tokoh muda, Hipmi harus memberikan kontribusi nyata terhadap Pasar Raya. Dia mengaku haru ternyata masih ada pengusaha muda yang ingin meninjau pasar, dan mencarikan solusi untuk persoalan pasar. Asril berharap Andre dan rekan-rekannya di Hipmi bertindak nyata, tidak sekadar mencari simpati.

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar (APP) Budi Syahrial menambahkan, awalnya para pedagang melalui APP telah melayangkan delapan tuntutan untuk perbaikan pasar pascagempa. ”Pertama, kami meminta adanya lokasi penampungan yang layak, menyepakati maket pembangunan kembali Pasar Inpres, dan pedagang-Pemko menyepakati harga terlebih dahulu,” kata Budi.

Selanjutnya, Pemko diminta mengembalikan hak pedagang dalam bentuk kartu kuning (tanda kepemilikan toko lama), mempertimbangkan status kredit sebelum gempa, juga memfasilitasi perbankan baru untuk pembangunan. ”Kami juga meminta, retribusi yang wajar, dan tidak memberatkan, serta penjualan harga kios yang rasional, maksimal 6 juta per meter,” kata Budi. Namun, tuntutan itu batal dan pasar kian semrawut.

Sekretaris KPP Irwan Sofyan mengatakan, persoalan awal tidak kondusifnya Pasar Raya adalah disulapnya Terminal Lintas Andalas (TLA) menjadi pusat perbelanjaan. Ini sangat berpengaruh terhadap geliat perekonomian di Pasar Raya. Diperparah dengan Terminal Goan Hoat (TGH) yang diubah menjadi Sentral Pasar Raya. Orang daerah yang datang ke Padang tidak lagi langsung ke Pasar Raya. Karena tidak adanya terminal angkot, membuat akses ke Pasar Raya Padang selalu macet.

Wakil Ketua Pedagang Tekstil Herman menuturkan, mereka ingin Hipmi benar-benar serius menunjukkan kepeduliannya terhadap pedagang dan Pasar Raya. ”Kami tidak ingin hanya jadi kudo palajang bukik orang-orang dengan kepentingan tertentu saja. Sudah terlalu banyak yang melakukannya, sebelum Andre dan Hipmi ini,” kata dia.

Menanggapi itu, Andre Rosiade berjanji mulai sekarang Hipmi Sumbar akan turut membantu menyelesaikan persoalan di Pasar Raya. ”Karena di Pasar Raya terdapat banyak pengusaha yang tergabung sebagai anggota di Hipmi Sumbar. Jika ini dibiarkan, tentu akan berdampak bagi perekonomian Padang ke depan,” katanya.

Buchari Bachter mengatakan, dialog dengan pedagang akan dilanjutkan lagi setelah ini. Pihaknya akan mengupayakan agar pedagang bisa bertemu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno agar persoalan Pasar Raya cepat selesai.
Setelah dialog, rombongan Hipmi dan para pedagang pasar meninjau sejumlah pedagang di Pasar Raya, seperti pedagang ayam, pedagang ikan, dan pedagang kelontongan. ”Kami ingin tahu, apa sebenarnya yang terjadi, karena itu kami masuk pasar,” kata Andre. (mg17/adv)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar