Minggu, 11 Maret 2012

Hipmi Sumbar Siap Bangun Dealer Mobnas

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sumbar berkomitmen mendukung pengembangan produk-produk lokal. Hal ini ditegaskan Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Hipmi Sumbar, Buchari Bachter kepada Padang Ekspres dalam sebuah pertemuan di Sekretariat Hipmi Sumbar baru-baru ini.

Produk mobil Kiat Esemka yang diproduksi siswa SMK di Kota Solo, menggugah BPD Hipmi Sumbar mendorong pelajar SMK di daerah ini bisa menghasilkan produk serupa dan mampu bersaing dengan SMK lain di Indonesia. ”Tidak hanya mobil, mungkin juga motor atau produk-produk lain seperti produk tata boga dan lain sebagainya. Ini yang harus kita dorong terus,” kata Buchari.

Pada kesempatan itu, turut hadir Ketua Bidang Ekonomi untuk Perbankan, Investasi dan Pasar Modal Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi, Alex Yahya Datuk serta sejumlah pengurus BPD Hipmi Sumbar dan Badan Pengurus Cabang (BPC) Hipmi Padang. ”Jika selama ini Sumbar hanya bisa memproduksi bahan baku, ke depan kita juga akan dorong Sumbar jadi basis industri dan jasa, khususnya Padang,” kata Buchari.
Produk lokal, kata Buchari, harus mampu memberikan multiplier efect pada ekonomi kerakyatan. ”Ini target kita,” tuturnya. Hipmi Sumbar juga mendukung rencana BPP Hipmi mendirikan dealer mobil Kiat Esemka di 33 provinsi di Indonesia.

Alex Yahya menambahkan, pertumbuhan ekonomi (PE) nasional tahun 2011 sebesar 6,4 persen menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia cukup stabil. Ini didukung nilai inflasi di bawah pertumbuhan ekonomi. ”Artinya, PE Indonesia masih baik, dan peluang investasi di Indonesia sangat terbuka lebar,” kata Alex.

Peluang ini harus mampu dimanfaatkan produk dalam negeri. Jika sebelumnya ekspor banyak mengandalkan bahan mentah dari sumber daya alam (SDA), yang selama ini tidak begitu memberikan tambahan manfaat bagi sektor riil, kini harus diubah. Kita harus menjadikan pasar domestik sebagai basis industri. Menggalakkan produk-produk lokal melalui industrialisasi produk dalam negeri.

Produk mobil Kiat Esemka menjadi awal positif dalam upaya menjadikan industrialisasi produk dalam negeri. ”Sumbar bisa berperan karena banyak memiliki faktor pendukung, ditambah adanya pelabuhan strategis serta kemampuan SDM urang Minang yang tidak diragukan lagi,” jelasnya.

Untuk membangun dealer mobil Kiat Esemka di 33 provinsi di Indonesia, dapat mendorong penjualan ribuan komponen mobil di daerah. ”Namun demikian, semua butuh dukungan pemerintah, terutama keberpihakan pemerintah kepada pengusaha lokal. Pemerintah harus bisa memberikan proteksi kepada pengusaha lokal,” ucap Alex.

Ketua Gerakan Ayo Jadi Pengusaha Wilayah Sumbar BPD Hipmi, Andre Rosiade mengatakan, Hipmi terus berupaya agar anak muda punya semangat untuk maju. Tidak lagi berorientasi menjadi PNS setelah tamat kuliah, tapi menjadi penguasaha setelah tamat kuliah.

Menindaklanjuti itu, Hipmi telah menyiapkan program yang diberi nama dengan gerakan nasional Ayo jadi Pengusaha. ”Di Sumbar program ini akan disosialisasikan pada Februari mendatang di semua perguruan tinggi,” kata Andre. (bis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar